modal usaha ice cream

Modal Usaha Es Krim yang Ekonomis

Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha es krim rumahan. Cara-cara ini bisa diterapkan agar usaha ice cream rumahan Anda mendapatkan keuntungan yang besar. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah modal usaha es krim.

Modal usaha, berupa uang atau aset, adalah pokok untuk perdagangan atau investasi guna menambah kekayaan dan menjalankan usaha. Dalam bisnis ice cream, modal usaha memastikan operasional lancar dan kualitas produk baik, meliputi pembelian peralatan, bahan baku, dan biaya operasional.

Investasi dalam modal yang cukup dan strategi akan membantu membangun fondasi yang kuat untuk usaha es krim, memungkinkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi permintaan pasar dengan baik.

Catatan Modal yang Dibutuhkan Secara Rinci

Cara pertama adalah mencatat modal untuk usaha es krim rumahan. Pencatatan anggaran atau modal ini akan membantu Anda untuk memiliki gambaran terkait usaha es krim yang akan dijalankan nantinya.

Modal pencatatan usaha es krim dapat mencakup bahan baku untuk membuat es krim, peralatan yang dibutuhkan, biaya operasional, sewa tempat jika berjualan secara offline, hingga gaji karyawan.

Modal dalam usaha es krim sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan output. Secara makro, modal berfungsi sebagai pendorong utama investasi, baik dalam proses produksi maupun infrastruktur, yang pada gilirannya mampu meningkatkan produktivitas dan hasil usaha.

Menurut Meij, modal adalah kolektifitas dari barang-barang modal yang ada di bank sebelah debit. Modal barang-barang ini mencakup semua barang dalam rumah tangga perusahaan yang berfungsi untuk menghasilkan pendapatan.

Faktor Penentu Besarnya Modal Usaha Es Krim

Besarnya modal yang dibutuhkan tergantung pada jenis usaha yang dijalankan. Pada umumnya, masyarakat memperkenalkan jenis usaha mikro, kecil, menengah, dan besar, yang masing-masing memerlukan modal dalam batas tertentu.

Jadi, jenis usaha menentukan besarnya modal yang dibutuhkan. Selain itu, jangka waktu usaha juga mempengaruhi besarnya modal yang diperlukan, dengan usaha yang membutuhkan waktu lebih lama biasanya memerlukan modal yang lebih besar.

Sumber Modal menurut sumber asalnya.  

A. Modal Sendiri

Modal sendiri merupakan sumber pendanaan perusahaan yang berasal langsung dari pemiliknya.

Kelebihan modal sendiri:

  1. Tidak ada biaya bunga atau administrasi, sehingga tidak menjadi beban bagi perusahaan.      
  2. Tidak tergantung pada pihak lain, karena dana diperoleh dari setoran pemilik modal.               
  3. Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu lama.

Tidak ada keharusan pengembalian modal, sehingga modal yang ditanam dapat digunakan dalam jangka waktu lama.

Kekurangan modal sendiri:       

  1. Jumlahnya terbatas, tergantung pada pemilik modal.                                                                      
  2. Tekanan finansial.                                                                                                                                 
  3.  Risiko keuangan pribadi.                                                                                                                      
  4. Skalabilitas Terbatas.

B. Modal Asing (Pinjaman)

Modal asing atau pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan, biasanya melalui pinjaman.

Sumber modal asing:     

  1. Pinjaman dari bank, baik bank pemerintah, swasta, maupun bank asing.

Kelebihan modal pinjaman:     

  1. Jumlahnya tidak terbatas, perusahaan dapat mengajukan pinjaman ke berbagai sumber.         
  2. Motivasi usaha meningkat karena adanya tanggung jawab untuk mengembalikan pinjaman, sehingga pemilik usaha termotivasi untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut.

Kekurangan modal pinjaman: 

  1. Beban bunga dan biaya.                                                                                                                       
  2. Pertumbuhan yang berlebihan.                                                                                                           
  3. Resiko keuangan.

Mengenal Produk yang Dijual

Memahami produk yang dijual adalah langkah penting agar Anda dapat mengenalnya dengan baik kepada konsumen.
Ada berbagai jenis es krim di pasaran, seperti gelato, sorbet, sherbet, hingga yoghurt beku. Anda perlu mengetahui jenis es krim yang Anda jual untuk menghindari kebingungan di antara konsumen.

Menemukan Pemasok Bahan Baku Berkualitas

Keunggulan dari bisnis es krim rumahan adalah produksi yang dilakukan dengan cermat dan penuh perhatian. Oleh karena itu, penting untuk menemukan pemasok yang menyediakan bahan baku berkualitas tinggi.

Mengumpulkan Informasi tentang Peralatan yang Dibutuhkan

Anda perlu mengumpulkan informasi tentang peralatan pembuatan es krim yang berkualitas tinggi, praktis, dan sebanding dengan harganya. Peralatan yang baik dan mendukung akan membantu kelancaran produksi es krim.

Memilih Lokasi yang Strategis

Selanjutnya adalah memilih lokasi yang strategis. Anda dapat menggunakan halaman rumah untuk melakukan penjualan es krim. Namun, jika memiliki dana lebih, usaha es krim dapat dilakukan dengan menyewa stand di mall atau depan toko untuk memperluas target konsumen.

Hal terpenting dalam menentukan lokasi usaha es krim adalah target pasarnya. Lokasi yang dipilih harus sesuai dengan target pasar. Jika Anda memasang target pasar menengah ke atas dengan kualitas, harga, dan kemasan es krim tingkat tinggi, sulit untuk menjualnya di daerah perumahan.

Tips Usaha Es Krim Rumahan Agar Laris

Untuk memulai usaha es krim rumahan, Anda dapat menerapkan tips berikut ini yang dijelaskan oleh Novia dan Adri:

1. Titipkan di Toko

Anda dapat menjual atau menitipkan produk es krim ke warung-warung atau toko dan swalayan. Hal ini dapat mempercepat penjualan es krim Anda.

2.Gunakan Resep Unik

untuk resep es krim yang unik atau berbeda dari merek lain. Resep es krim yang unik akan menonjolkan ciri khas usaha es krim Anda dan berpotensi menjadi favorit banyak konsumen.

3.Pemasaran Sosial

Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk Anda. Posting foto menarik, berbagi ulasan pelanggan, dan adakan kontes atau giveaway untuk meningkatkan keterlibatan.

Kelebihan dan Kekurangan Usaha Es Krim Rumahan

Meski usaha es krim rumahan terkesan menjanjikan dan memiliki peluang usaha yang cukup baik, ada kekurangan yang mungkin dapat Anda rasakan dari membuka es krim rumahan. Berikut kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan Usaha Es Krim:

1. Modal Kecil.

Untuk menjalankan usaha es krim rumahan, Anda tidak memerlukan modal yang terlalu besar, apalagi bila Anda menjalankan usaha tersebut tanpa menyewa tempat. Dengan membuat sejumlah cangkir es krim kecil, Anda dapat mencapai pengembangan usaha.

Hal penting dari berbisnis es krim adalah melakukan inovasi rasa yang mampu memikat pelanggan.

2.Target Pasar Luas.

Kelebihan selanjutnya adalah target pasar yang luas. es krim dapat disukai oleh semua kalangan usia dan ekonomi, tidak dibatasi oleh siapapun. Selain itu, sejumlah orang rela membayar mahal demi rasa es krim yang unik.

3.Tidak Mengenal Musim.

Usaha es krim rumahan tidak mengenal musim. Jenis usaha ini bukanlah suatu hal yang dapat ditunda oleh waktu dan dapat pada saat saja. Selain itu, es krim semakin diminati ketika terjadi musim kemarau yang panas dan panjang.

4. Keuntungan Margin yang Tinggi.

Dengan biaya bahan baku yang relatif rendah dibandingkan dengan harga jualnya, usaha es krim bisa memiliki margin keuntungan yang menarik.

Kekurangan Usaha Es Krim:

1. Biaya Listrik yang Besar.

Kekurangan pertama dari usaha es krim adalah biaya listrik yang besar. Hal ini dapat terjadi karena es krim memerlukan penyimpanan dingin atau freezer yang terus menyala sehingga menyebabkan tagihan listrik yang tinggi.

Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan biaya listriknya dan memikirkan kemungkinan penggunaan genset.

2. Pemasok Bahan Baku Berkualitas Rendah.

Kekurangan selanjutnya adalah penggunaan bahan baku es krim yang harus berkualitas tinggi, sedangkan sebagian pemasok bahan baku es krim mungkin menyediakan kualitas yang rendah, terutama ketika bahan baku dijual murah. Anda perlu memilih pemasok yang tepat untuk menjalankan usaha es krim dengan baik.

Itulah berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk membuka usaha es krim rumahan. Usaha satu ini memiliki potensi keuntungan yang baik karena target pasarnya yang luas, tidak terikat musim, dan membutuhkan modal yang kecil.

Hal yang perlu Anda pertimbangkan dari usaha ini adalah penggunaan listrik yang besar dan pemilihan pemasok bahan baku yang ketat.

Analisis Modal Usaha Es Krim

modal usaha es krim

Peralatan Harga Unit Total 

Freezer untuk pembekuan Rp 2.500.000 (1) Rp 2.500.000
Cooler Rp 450.000 (1) Rp 450.000
Mixer Rp 300.000 (1) Rp 300.000
Kompor gas Rp 400.000 (1) Rp 400.000
Mangkuk berukuran 5 liter Rp 40.000 (1) Rp 40.000
Gelas takar ukuran 2 liter Rp 15.000 (3) Rp 45.000
Timbangan dapur Rp 60.000 (1) Rp 60.000
Spatula Rp 9.000 (2) Rp 18.000
Panci Rp 45.000 (1) Rp 45.000
loyang ice cream Rp 20.000 (5) Rp 100.000
Lain-lain Rp 300.000
Modal Tetap Rp 3.898.000

 Harga Bahan Satuan Total  

Bahan baku es krim Rp 400.000 (2) Rp 800.000
Bahan pelengkap Rp 90.000 (1) Rp 90.000
Cup, tutup, sendok ice cream Rp 500 600 Rp 300.000
Air mineral Rp 5.000 (5) Rp 25.000
Biaya Listrik Rp 200.000 (1) Rp 200.000
Biaya lain-lain Rp 250.000 (1) Rp 250.000
Beban Tetap Rp 1.925.000

Perhitungan Analisis Modal Usaha Es Krim

Berdasarkan perincian biaya di atas, biaya pokok per cangki es krim sebesar Rp 1.000 berasal dari bahan baku, sendok, cangkir, tutup es krim, dan bahan lainnya, yang cukup untuk memproduksi sekitar 600 cangkir es krim. Dengan total biaya sebesar Rp 600.000 untuk memproduksi 600 cup es krim, maka biaya per cup adalah Rp 1.000.

Anda dapat menjual es krim dengan harga berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 6.000 per cangkir. Misalnya, jika Anda menjual es krim seharga Rp 4.000 per cangkir, biaya operasional bulanan untuk listrik dan air mineral mencapai Rp 225.000, yang jika dihitung per hari sekitar Rp 7.500.

Keuntungan yang dapat diperoleh dalam 30 hari. Jika dalam satu hari Anda menjual antara 70 hingga 120 cup es krim, misalnya 110 cup per hari, maka keuntungan yang diperoleh dalam satu bulan (30 hari) adalah: Berdasarkan analisis perhitungan:

4.000/pcs x 100 pcs x 30 hari = Rp 12.000.000

laba perhitungan dan kerugian akan dijelaskan sebagai berikut:

Aktivitas Penjualan Uraian

70 cup/4000/hari 100 cup/4000/hari 120 cup/4000/hari
Omzet Rp 280.000 Rp 400.000 Rp 480.000
hpp(Rp 1000/porsi) Rp 70.000 Rp 100.000 Rp 120.000
Laba kotor (omzet) Rp 210.000 Rp 300.000 Rp 360.000
Biaya
Biaya operasional (harian) Rp 7.500 Rp 7.500 Rp 7.500
Laba bersih
(Laba kotor-biaya) Rp 202.500 Rp 292.500 Rp 352.500

Kesimpulan

Berikut adalah analisis informasi tentang usaha yang perlu Anda ketahui jika berencana terjun dalam bisnis ini. Peluang bisnis es krim masih sangat terbuka lebar bagi siapa saja yang ingin mencobanya, dan bisnis ini dapat memberikan keuntungan besar.

Ingin memulai bisnis es krim? Peluang ini dapat sukses dengan perencanaan matang, strategi tepat, dan mengikuti kursus membuat es krim. Meski menantang dengan modal terbatas, Anda bisa meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan.

Dengan fokus pada efisiensi dan inovasi, serta memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada secara optimal, usaha es krim dengan modal terbatas dapat berkembang dan menghasilkan keuntungan yang signifikan.

Semoga artikel analisis tentang usaha ini bermanfaat sebagai referensi dan pertimbangan saat Anda memulai bisnis es krim dengan langkah yang tepat.