usaha lobster air tawar di rumah

Usaha Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah Mudah!

Usaha budidaya lobster air tawar di rumah ternyata bisa loh dijadikan sebagai salah satu penghasilan sampingan yang menguntungkan. Semua ini dikarenakan permintaan akan lobster air tawar di pasar yang sedang besar membuat harga jualnya pun menjadi cukup kompetitif.

Oleh karena itu usaha ini cukup potensial. Selain sebagai penghasilan sampingan, usaha ini bisa juga menjadi investasi yang sangat menggiurkan jika bisa sampai ke tahap ekspor ke negara – negara yang sering membeli lobster air tawar seperti Singapura, Jepang, Hong Kong, Cina, dan negara lainnya.

Negara – negara diatas sangat menyukai lobster air tawar dikarenakan lebih rendah kolestrol dibanding lobster air laut, memiliki rasa daging yang enak, serta memiliki banyak manfaat seperti, bisa mencegah penyakit tiroid, meningkatkan energi, meningkatkan kognitif, dan manfaat lainnya.

Tetapi bagaimana cara untuk memulai usaha budidaya lobster air tawar di rumah? Caranya ternyata tidak terlalu kompleks dan modalnya pun tidak terlalu banyak, bahkan usaha ini bisa dimulai dengan modal < 5 juta rupiah. Tetapi sebelum memulai usaha budidaya lobster air tawar sendiri di rumah ada baiknya untuk mengetahui lobster air tawar apa saja yang ingin digunakan.

Jenis – jenis Lobster Air Tawar

usaha budidaya lobster air tawar di rumah

Sebelum memulai usaha budidaya lobster air tawar di rumah sendiri, ada baiknya untuk mengetahui jenis lobster apa yang nanti akan dibudidayakan. Lobster air tawar sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya ada:

  1. Red Claw Crayfish (Cherax quadricarinatus)
    Lobster capit merah ini merupakan lobster yang cukup umum dijual di Indonesia. Biasa ditemukan di rawa, sungai, dan danau yang memiliki air yang bersih. Lobster ini sering dijadikan sebagai lobster budidaya karena mudah untuk dikembangbiakkan dan memiliki nilai jual yang relatif stabil.
  2. Tasmanian Giant Freshwater Crayfish (Astacopsis gouldi)
    Biasa disebut sebagai lobster air tawar raksasa tasmania, merupakan lobster air tawar terbesar didunia yang hanya bisa ditemukan di sungai Tasmania. Lobster ini termasuk kedalam salah satu hewan yang dilindungi karena penangkapan berlebihan dan degradasi habitat. Lobster ini panjang sampai 90 cm dan berat hingga 6 kg. Tak heran lobster ini disebut sebagai lobster terbesar di dunia.
  3. Common Yabby (Cherax Destructor)
    Lobster yang biasa ditemukan di rawa – rawa, sungai, waduk, dan bendungan di Australia ini merupakan salah satu lobster yang terancam punah. Memiliki panjang 10 – 20 cm atau yang kadang bisa mencapai 30 cm, memiliki warna yang relatif variatif tergantung pada tingkat kejernihan air.
    Untuk warnanya sendiri ada hitam, biru-hitam, coklat tua, hijau-coklat, krem, dan biru cerah. Untuk budidaya sendiri, lobster ini biasa dibudidayakan untuk mendapatkan warna biru cerah karena nampak lebih menarik di akuarium.

Tahapan Memulai Usaha Budidaya Lobster Air Tawar di Rumah

Setelah mengetahui jenis – jenis lobster air tawar, barulah bisa untuk memulai usaha budidaya lobster air tawar di rumah sendiri. Berikut merupakan tahapan memulai usaha budidaya lobster air tawar sendiri di rumah:

1. Tahap Perencanaan Usaha

Pada tahap ini akan ditentukan jenis lobster yang digunakan, pemilihan indukan, pemilihan lokasi, pemilihan media budidaya, pemilihan alat pendukung, dan pakan lobster nantinya.

  • Penentuan Lobster dan Indukan yang Dipakai

    Penting untuk memilih jenis lobster agar bisa menentukan pakan dan media budidayanya akan seberapa besar. Untuk lobster yang dipakai sendiri bisa lobster capit merah atau Cherax quadricarinatus yang biasa digunakan untuk budidaya lobster air tawar di Indonesia. Pilih pasangan indukan yang sehat dan warna yang cerah agar bisa menghasilkan benih yang optimal.

  • Penentuan Lokasi

    Untuk lokasi tergantung dengan lokasi yang tersedia dirumah. Jika memiliki lahan yang dekat sungai bisa digunakan sebagai lokasi budidaya lobster air tawar karena bisa menggunakan air sungai. Jika tidak dekat dengan sungai, bisa menggunakan air tanah maupun air PAM. Pastikan lokasi yang digunakan tidak menganggu lingkungan sekitar, mau itu mengganggu lingkungan masyarakat atau lingkungan alam.

  • Penentuan Media Budidaya

    Media budidaya lobster air tawar sendiri beragam. Ada yang menggunakan akuarium sebagai media budidaya, ada yang menggunakan kolam terapal maupun fiberglass, ada juga yang membuat kolam semen. Untuk harga pembuatan sendiri tergantung dengan material dan ukuran media budidaya.

    Akuarium sendiri adalah media budidaya paling murah, tetapi lebih rentan ketimbang menggunakan fiberglass atau kolam terpal karena medianya merupakan kaca. Untuk yang serba ditengah secara keawetan dan harga ada kolam terpal. Untuk kolam semen sendiri bisa dibilang sebagai material paling mahal, tetapi memiliki daya tahan paling lama.

  • Pemilihan Alat Pendukung

    Dibutuhkan alat pendukung pada media budidaya agar bisa mendukung pertumbuhan lobster yang dibudidaya. Alat pendukung tersebut seperti aerator untuk menjaga kadar oksigen didalam kolam dan bambu atau pipa sebagai tempat persembunyian lobster.

  • Pakan Lobster

    Pakan lobster sendiri beragam, tetapi yang terpenting adalah pakan tersebut memiliki protein yang tinggi agar lobster yang dibudidaya akan tumbuh optimal dan sehat. Menu pakan lobster sendiri juga bisa dikombinasi dengan pakan lain seperti sayur-sayuran yang sudah dicincang halus atau kacang-kacangan yang sudah direbus sampai lembut.

2. Tahap Budidaya Lobster Air Tawar

1. Menyiapkan Kolam

usaha budidaya lobster air tawar di rumah

Untuk kolam disini disarankan untuk membuat 2 jenis kolam, yaitu kolam budidaya dan kolam benih. Kolam budidaya digunakan untuk mengembangkan benih yang mulai dewasa dan kolam benih digunakan untuk memisahkannya dari lobster dewasa dan bisa dikontrol secara terpisah karena benih lobster terbilang cukup rentan.

Untuk kolam budidaya sendiri bisa dibuat sebesar 2 m x 1 m x 1 m atau 1 m x 1 m x 1 m. Ketinggian airnya 30 cm – 40 cm. Ukuran kolam ini bisa digunakan untuk membesarkan benih sebesar 1 inci sebanyak 50 ekor – 100 ekor. Untuk kolam benih sendiri bisa dibuat sebesar 40 cm x 40 cm x 40 cm dengan ketinggian air sekitar 32 cm.

Jangan lupakan alat pendukung lain seperti bambu atau pipa sebagai tempat persembunyian lobster dan aerator sebagai alat yang menjaga ketersediaan oksigen dan menjaga kualitas air agar tetap baik.

2. Memilih Sumber Air

Sumber air yang akan digunakan haruslah diperhatikan agar bisa mengelola air tersebut supaya tidak menjadi berbahaya untuk lobster air tawar yang dibudidayakan. Disini terdapat 3 pilihan sumber air, yaitu air tanah, air sungai dan air PAM.

Air tanah sendiriperlu untuk diendapkan airnya terlebih dahulu selama sehari agar dapat meningkatkan kadar oksigennya. Namun air tanah cenderung mempunyai pH (tingkat derajat keasaman) yang cenderung asam ketimbang sumber air yang lain.

Selanjutnya ada air PAM. Air PAM memiliki kadar pH yang cenderung lebih stabil. Tetapi air PAM memiliki zat Klorin dan Kaporit yang cukup tinggi yang dimana ini cukup berbahaya bagi kelangsungan hidup lobster.Maka air PAM perlu didiamkan seharian akar zat Kaporit dan zat Klorinnya menguap sehingga menjadi lebih aman.

Sumber air yang lain adalah air sungai. Air sungai adalah sumber air dengan pH yang cukup stabil dan memiliki kadar oksigen yang tinggi. Hanya saja perlu diperhatikan juga air sungai yang dipakai. Pastikan air sungai tidak terkontaminasi hal – hal tercemar seperti limbah.

3. Pengendalian Hama, Virus dan Penyakit

Ini haruslah dilakukan agar tidak menggangu perkembangan lobster. Hewan hama harus dikontrol agar tidak mengganggu budidaya dan tempat harus tetap bersih sehingga bisa mengecilkan kemungkinan untuk suatu virus atau penyakit menyebar.

4. Merawat Calon Induk Lobster

Merawat calon induk adalah salah satu tahap yang penting untuk memastikan calon induk bisa menghasilkan benih yang optimal. Pastikan selama perawatan semua lobster bertumbuh dengan cepat, memiliki nafsu makan yang lahap, dan bergerak dengan lincah. Itu tandanya lobster yang dibudidayakan sehat.

5. Pemijahan Lobster

usaha budidaya lobster di rumah

Calon Induk yang dipijahkan sudah berusia 10-12 bulan atau saat panjang tubuhnya mencapai 15-17 cm. Induk jantan dan betina yang akan dipijahkan diletakkan didalam akuarium berukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm dengan ketinggian air 32 cm.

Jumlah induk yang ditempatkan didalam wadah tersebut adalah 3 induk jantan dan 5 induk betina. Siapkan tempat persembunyian berjumlah dan ukuran yang sesuai dengan jumlah dan ukuran induk. Pemijahan ditandai dengan telur yang nampak di bagian abdomennya, lalu induk betina diinkubasi ke wadah perawatan telur.

6. Waktu Penetasan Telur

Untuk wadah penetasan telur, telur bisa dipindahkan ke kolam berukuran 1 m x 1 m x 1 m dengan ketinggian air 30 cm – 40 cm. Selama dalam proses ini, media telur dan suhu didalamnya haruslah stabil, dikarenakan telur sangat rentan dengan perubahan suhu yang tiba – tiba.

7. Menjaga Benih

Benih yang baru menetas dipelihara ke dalam kolam benih selama 10 hari. Kemudian benih dipindahkan ke kolam pembesaran untuk dipelihara selama 2 bulan. Letakkan kolam ini di tempat yang teduh dan tidak terkena matahari langsung, karena benih masih sangat sensitif.

Benih yang berusia 8-16 hari sudah mulai memiliki bentuk seperti lobster dewasa yang memiliki cangkang kepala dan cangkang tubuh. Setelah 1 minggu, benih bisa diberi pakan tambahan seperti cacing sutra, daging udang, tepung kacang, atau pelet udang yang dihaluskan.

Setelah benih lepas dari induknya, pisahkan induk betina dari benih ke wadah pemeliharaan induk, lalu beri pakan yang mengandung protein tinggi sampai induk tersebut ganti kulit dan menjadi dewasa sehingga dapat dipijahkan kembali.

8. Memanen Benih

Benih yang sudah berukuran 5 cm dan berusia 70 hari sudah bisa dipanen dan dijual kepasar.

3. Tahap Penjualan

Penjualan sendiri tergantung dengan permintaan pasar yang sedang berlangsung. Jika dijual dipasar domestik, harga lobster per kg bisa mencapai Rp 150.000 – Rp 300.000. Satu kg berisikan 15 – 20 ekor lobster. Jika modal awal adalah < 5 juta rupiah dan dalam satu tahun bisa menghasilkan 1000 ekor benih, maka pendapatan yang didapatkan bisa mencapai 10 juta rupiah – 15 juta rupiah.

Kesimpulan

Lobster air tawar sendiri merupakan tipe lobster yang memiliki banyak jenis. Banyak yang habitat awalnya adalah berasal dari Australia yang di ekspor ke negara – negara lain. Lobster air tawar sendiri terutama yang capit merah merupakan jenis lobster air tawar yang mudah untuk dibudidayakan.

Selain mudah untuk dibudidayakan, lobster ini juga memiliki banyak manfaat seperti lebih rendah kolestrol ketimbang lobster air laut, kaya akan manfaat, dan rasa dagingnya yang lezat.

Karena mudah untuk dibudidayakan dan memiliki permintaan yang tinggi, tentu lobster air tawar bisa menjadi usaha rumahan yang tidak memerlukan modal besar, tetapi memiliki keutungan yang besar.

Untuk bisa mendapatkan pelataihan langsung dari orang yang berpengalaman dalam budidaya lobster air tawar, bisa untuk mengunjungi Pelatihan Budidaya Lobster Air Tawar.